Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
HUSADA MEDICAL INSTITUTE BANDAR LAMPUNG

Pengertian & Faktor Resiko Alergi Obat



Pengertian Alergi Obat 

Alergi obat adalah reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap obat-obatan tertentu yang Anda gunakan. Kondisi ini berbeda dengan efek samping obat yang umumnya tercantum pada kemasan maupun keracunan obat akibat overdosis.

Pada umumnya, Alergi obat terjadi karena sistem kekebalan tubuh berusaha memerangi zat tertentu yang terkandung dalam obat tersebut. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menganggap obat sebagai substansi yang bisa menyakiti tubuh.
Gejala-gejala Alergi Obat

Reaksi Alergi obat umumnya muncul secara bertahap seiring sistem kekebalan tubuh yang membangun antibodi untuk melawan obat tersebut. Reaksi ini mungkin tidak muncul secara langsung saat pertama menggunakan obat.

Pada tahap penggunaan pertama, sistem kekebalan tubuh akan menilai obat sebagai substansi berbahaya bagi tubuh kemudian mengembangkan antibodi secara perlahan-lahan. Pada penggunaan berikutnya, antibodi ini akan mendeteksi dan menyerang substansi dari obat tersebut. Proses inilah yang bisa memicu gejala-gejala Alergi obat.

Sebagian besar Alergi obat memiliki gejala yang ringan dan biasanya akan reda dalam beberapa hari setelah Anda berhenti meminum obat tersebut. Berikut ini adalah beberapa gejala umum dari Alergi obat yang bisa Anda cermati.
  • Ruam atau bentol-bentol pada kulit.
  • Gatal-gatal.
  • Hidung beringus.
  • Batuk-batuk.
  • Demam.
  • Sesak napas atau napas pendek.
  • Mata terasa gatal atau berair.
  • Pembengkakan.
Meski demikian, reaksi Alergi yang parah juga dapat memicu anafilaksis (reaksi Alergi yang menyebabkan kegagalan fungsi sistem tubuh secara luas). Kondisi ini sangat serius dan bisa berakibat fatal sehingga memerlukan penanganan secepat mungkin.


Berhati-hatilah jika Anda mengalami reaksi Alergi. Periksakan segera diri Anda ke dokter untuk mengetahui penyebabnya sehingga bisa dihindari.

Hampir semua obat bisa memicu reaksi yang tidak diinginkan dari tubuh, tapi tidak semua reaksi termasuk Alergi. Alergi obat disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh pada obat tertentu. Beberapa jenis obat yang berpotensi memicu reaksi Alergi meliputi:
  • Antibiotik (misalnya, penisilin).
  • Anti inflamasi non-steroid.
  • Aspirin.
  • Krim atau lotion kortikosteroid.
  • Antikonvulsan.
  • Insulin.
  • Vaksin.
  • Obat-obatan untuk Hipertiroidisme.
  • Serta obat-obatan untuk kemoterapi atau HIV.

Faktor-faktor yang Meningkatkan Risiko Alergi Obat

Tidak semua orang akan mengalami reaksi Alergi akibat obat. Para pakar menduga ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Alergi obat pada seseorang. Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:
  • Peningkatan pajanan terhadap obat tertentu, misalnya karena penggunaan yang berulang, berkepanjangan, atau dengan dosis tinggi.
  • Faktor keturunan. Risiko Anda untuk mengalami Alergi obat akan meningkat jika ada anggota keluarga Anda memiliki Alergi terhadap obat-obatan tertentu.
  • Pernah mengalami jenis Alergi lain, misalnya Alergi Makanan.
  • Memiliki Alergi terhadap obat lain. Contohnya, jika Alergi terhadap penisilin, Anda juga berpotensi untuk mengalami Alergi terhadap amoxicillin.
  • Mengidap penyakit yang menyebabkan tubuh rentan terhadap reaksi Alergi obat, misalnya HIV.

Langkah utama dalam mencegah Alergi obat adalah dengan menghindari obat yang menjadi sumber Alergi. Contohnya dengan mengenakan gelang atau kalung penanda Alergi jika memungkinkan, memberi tahu dokter atau tenaga medis tentang jenis obat yang bisa memicu reaksi Alergi pada Anda. Apabila telah terjadi reaksi anafilaksis atau reaksi Alergi obat yang berat, dokter mungkin akan meresepkan suntikan epinefrin. Bawalah selalu untuk berjaga-jaga apabila terjadi reaksi serupa.

Post a Comment for "Pengertian & Faktor Resiko Alergi Obat"