Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
HUSADA MEDICAL INSTITUTE BANDAR LAMPUNG

Gejala Abruptio Plasenta dan Pengobatannya: Edukasi Kesehatan


Abruptio plasenta jarang terjadi namun sangat serius. Wanita hamil lebih berisiko saat trimester ketiga tetapi hal ini dapat terjadi setelah minggu ke-20. Hanya sekitar 1% dari seluruh wanita hamil mengalami abruptio plasenta. Abruptio Plasenta sendiri adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Hal ini jarang terjadi namun merupakan komplikasi yang serius dalam kehamilan. Plasenta memberikan nutrisi pada bayi selama kehamilan. Pada abruptio, plasenta lepas dari dinding dalam rahim sebelum kelahiran. Abruptio plasenta dapat dibagi menjadi 3 stadium, I, II, dan III, dari ringan hingga berat.

Gejala-Gejala Abruptio Plasenta

Gejala yang sering terjadi pada abruptio plasenta yaitu:
  1. Perdarahan rahim, kontraksi rahim yang tidak normal, dan gawat janin yang dapat diperiksa dari denyut jantung janin
  2. Kontraksi rahim yang sangat nyeri
  3. Lemas, tekanan darah rendah, denyut jantung cepat, nyeri perut, dan Nyeri Punggung

Selain itu, gejala yang muncul dapat berbeda tergantung pada tingkat keparahan abruptio plasenta (stadium I, II, dan III):
  1. Stadium I: perdarahan ringan dari vagina, kontraksi ringan pada rahim, tanda vital stabil, dan denyut jantung janin tetap. Waktu pembekuan darah normal
  2. Stadium II: perdarahan sedang, kontraksi yang tidak normal, tekanan darah rendah, gawat janin, dan kelainan dalam pembekuan darah
  3. Stadium III: stadium ini merupakan stadium yang paling berat; gejalanya berupa perdarahan dan kontraksi hebat, tekanan darah rendah, kematian janin, dan darah sulit membeku
Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
  1. Perdarahan vagina
  2. Nyeri perut
  3. Nyeri Punggung
  4. Rasa tegang pada rahim secara terus-menerus
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Sebab-Sebab terjadinya  abruptio plasenta

Penyebab utama abruptio plasenta tidak diketahui dengan jelas, namun ini bukanlah kondisi penyakit turunan.

Trauma saat kehamilan dapat menyebabkan abruptio plasenta:
  • Trauma langsung pada daerah perut (karena jatuh, kecelakaan mobil, terpukul atau jatuh saat bekerja)
  • Akibat luka jarum suntik di plasenta pada tempat yang salah, perdarahan, hematoma terbentuk setelah saling mengelupas
  • Jika tips cephalic eksternal dari dokter kandungan dan petugas kesehatan tidak tepat, hal ini juga menyebabkan risiko abruptio plasenta.

Faktor-Faktor Risiko  Abruptio Plasenta

Ada banyak faktor risiko untuk Abruptio plasenta, yaitu:
  1. Riwayat abruptio plasenta: Jika Anda pernah mengalami abruptio plasenta pada kehamilan sebelumnya, Anda berisiko untuk mengalami abruptio plasenta di kehamilan selanjutnya
  2. Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko abruptio plasenta pada wanita
  3. Trauma pada perut: benturan pada perut Anda (misalnya kecelakaan) meningkatkan risiko abruptio plasenta
  4. Penyalahgunaan obat: Abruptio plasenta dapat lebih mungkin terjadi jika Anda merokok atau mengkonsumsi kokain selama kehamilan
  5. Pecahnya kantong amnion sebelum waktunya: Selama kehamilan, janin dikelilingi oleh lapisan pelindung yang disebut kantong amnion. Risiko abruptio plasenta meningkat jika kantong amnion pecah sebelum kelahiran
  6. Kelainan pembekuan darah: Segala kondisi yang berpengaruh terhadap pembekuan darah meningkatkan risiko abruptio plasenta
  7. Kehamilan multipel: Jika Anda beranak kembar dua atau tiga, kelahiran pertama dapat mengakibatkan perubahan pada rahim, menyebabkan abruptio plasenta sebelum kelahiran bayi kedua
  8. Usia Anda: Abruptio plasenta lebih sering terjadi pada wanita usia tua, khususnya lebih dari 40 tahun

Pengobatan Abruptio Plasenta

Tim medis yaitu dokter dan perawat akan menstabilkan kondisi Anda terlebih dahulu. Anda akan mendapat cairan dan injeksi untuk menstabilkan tekanan darah dan mempertahankan jumlah urin yang keluar. Pada kasus darurat, dokter akan melakukan operasi sesar atau transfusi darah. Sebagian besar bayi cukup bulan memiliki status berbeda untuk dapat dilahirkan secara normal, namun butuh dokter spesialis anak.

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi:
  1. Melakukan pemeriksaan kontrol kehamilan secara rutin untuk deteksi abruptio plasenta untuk mendapat penanganan segera di rumah sakit
  2. Pengobatan untuk penyakit seperti Diabetes dan tekanan darah tinggi untuk menurunkan risiko abruptio plasenta
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda. Informasi yang diberikan diatas bukanlah pengganti nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter Anda.

Post a Comment for "Gejala Abruptio Plasenta dan Pengobatannya: Edukasi Kesehatan"